Muhammad Fairuz Rivaldi : Mahasiswa Perbankan Syari’ah Fakultas Syari’ah dan Hukum semester 7
“Perlu Kebijakan KKN Mahasiswa”
Bagi mahasiswa KKN adalah kewajiban sekaligus syarat untuk mengakhiri kuliahnya. KKN bisa melatih mahasiswa untuk lebih siap terjun langsung ke masyarakat. Berikut petikan wawancara saya dengan Mahasiswa Perbankan Syari’ah Fakultas Syari’ah dan Hukum semester 7 yang ditemui di kediamannya, Rabu, 24 November 2010.
Menurut anda apakah KKN itu penting ?
Penting, karena salah satu wadah kita mempraktekan ilmu yang telah kita dapat.
Menurut anda bagaimana sistem pengaturan KKN di UIN ? Sudah cukup baik atau masih ada yang dibenahi ?
Masih perlu ada pembenahan, seperti tempat / lokasi KKN, seharusnya ke daerah-daerah yang benar-benar masih terbelakang dan juga dosen pembimbing yang kurang proaktif terhadap mahasiswanya. Selain itu, harusnya dalam satu kelompok harus proporsional pembagian mahasiswanya.
Jadi, seharusnya bagaimana sikap dosen pembimbing dalam menyikapi mahasiswa yang KKN ?
Seharusnya lebih ikut andil dalam hal pembuatan proposal kerja, kegiatan dan evaluasi kerja mingguan.
Bagaimana kesan anda pada saat KKN dulu ?
Sangat bagus. Karena, selain KKN merupakan suatu kewajiban, hal ini juga memberikan pembelajaran tersendiri bagi masing-masing individu, bagaimana kita bertata krama, sifat tolong menolong, saling membantu, dan sebagainya.
Bagaimana respon masyarakat terhadap program KKN yang kelompok anda lakukan ?
Karena, sebelum memulai KKN kelompok kami sudah terlebih dahulu melakukan survei tempat. Maka, program KKN kami telah disesuaikan dengan kebutuhan lokasi kami. Kami bagi tiga point besar yaitu, kesehatan, pendidikan dan ekonomi. Sedangkan respon dari masyarakat sangat bagus, bisa dikatakan hampir setiap program KKN yang direncanakan bisa terlaksana.
Menurut anda bagaimana proses KKN yang efektif ?
Kemarin kendala pada setiap kelompok KKN yaitu masalah dana. Jadi, menghambat dalam kegiatan KKN. Sehingga dalam menjalankan setiap program harus hemat sekali, dan dalam mencari program yang benar-benar dibutuhkan di lokasi tempat KKN sulit. Bagi dosen pembimbing harusnya bisa mengontrol setiap seminggu sekali, jangan hanya dua kali dalam satu kali periode.
Bagaimana dan dalam bentuk apa anda bisa mengintegrasikan program KKN dengan program kampus? Mungkinkah apa yang ada di lokasi itu dijadikan sebagai penelitian akhir (skripsi) anda ?
Sebagai contoh masalah ekonomi, disana kesulitan mengakses pembiayaan untuk usaha. Maka, program yang kami tawarkan yaitu baitul maal wa tamwil dimana memberikan pembiyaan berdasarkan syariah dan orientasi usaha mikro. Iya, ini yang saya ingin ambil sebagai judul skripsi, yaitu keefektifan program pendampingan KJKS dalam mengembangkan usaha anggotanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar